Investasi properti seperti rumah, ruko, dan tanah memang menguntungkan. Meskipun tidak bisa disangkal bahwa investasi properti juga memiliki kelemahan seperti sifatnya yang tidak liquid.
Nah salah satu pilihan investasi adalah tanah yang berlokasi strategis. Seperti tanah yang lokasinya dekat kampus, pusat perkantoran, perbelanjaan, dan layanan transportasi.
Kenaikan harga tanah di lokasi yang strategis per tahun bisa tembus 10%. Jadi ketika beli tanah pada tahun awal Rp 300 juta, maka 5 tahun mendatang tanah bisa dijual dengan harga Rp 480 jutaan. Jadi sudah untung Rp 180 jutaan selama 5 tahun.
Pengertian Investasi Tanah dan Potensi Keuntungan
Investasi tanah adalah salah satu bentuk investasi yang populer dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Ketika pertumbuhan harga tanah mencapai 10% per tahun, investasi tanah dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Misalnya, jika Anda membeli sebidang tanah dengan harga Rp 1 miliar di Yogyakarta yang dekat kampus dan di pusat kota, dengan asumsi pertumbuhan harga tanah sebesar 10% per tahun, berikut proyeksi hitungannya:
Tahun 1: Harga tanah menjadi Rp 1 miliar + (10% x Rp 1 miliar) = Rp 1,1 M
Tahun 2: Harga tanah menjadi Rp 1,1 miliar + (10% x Rp 1,1 miliar) = Rp 1,21 M
Tahun 3: Harga tanah menjadi Rp 1,21 miliar + (10% x Rp 1,21 miliar) = Rp 1,331 M
Tahun 4: Harga tanah menjadi Rp 1,331 miliar + (10% x Rp 1,331 miliar) = Rp 1,464,1 M
Tahun 5: Harga tanah menjadi Rp 1,464,1 miliar + (10% x Rp 1,464,1 miliar) = Rp 1,610,51 M
Dengan demikian, dalam proyeksi tersebut, setelah 5 tahun, nilai investasi tanah awal Rp 1 miliar dapat meningkat menjadi sekitar Rp 1,610,51 miliar, menghasilkan keuntungan sebesar sekitar Rp 610,51 juta.
Namun, perlu diingat bahwa proyeksi tersebut hanya bersifat perkiraan dan harga tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar, lokasi, dan situasi ekonomi.
Apakah Investasi Tanah Masih Menguntungkan?
Investasi tanah jelas masih menguntungkan dengan risiko yang kecil. Ditambah lagi, kenaikan margin per tahun investasi tanah di lokasi strategis bisa mencapai 10%. Sesuai dengan hitung-hitungan di atas tentu untungnya besar.
Selain margin untung yang besar, berikut keunggulan investasi tanah:
- Keuntungan Jangka Panjang: Investasi tanah cenderung memberikan keuntungan jangka panjang yang stabil. Harga tanah dapat terus meningkat seiring waktu, terutama jika berada di lokasi yang strategis, sehingga dapat memberikan hasil investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
- Keamanan Aset: Tanah dianggap sebagai aset yang aman karena nilainya cenderung stabil dan tidak mudah terdepresiasi seperti aset lainnya. Tanah juga memiliki kekuatan hukum yang kuat sebagai bentuk kepemilikan properti yang dapat memberikan perlindungan kepada investor.
- Potensi Pendapatan Pasif: Investasi tanah dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan atau pemanfaatan tanah untuk usaha komersial. Dengan memiliki tanah yang dijadikan properti sewa, investor dapat menerima penghasilan rutin tanpa perlu banyak usaha aktif.
Dibalik kelebihan investasi tanah, ada juga kelemahannya. Berikut kelemahan investasi tanah:
- Likuiditas yang Terbatas: Tanah tidak segera likuid seperti aset finansial lainnya. Memperoleh pembeli yang cocok dan menyelesaikan transaksi tanah dapat memakan waktu lama. Jadi, jika diperlukan dana cepat, menjual tanah mungkin menjadi lebih sulit.
- Biaya dan Tanggung Jawab Tambahan: Investasi tanah dapat melibatkan biaya tambahan seperti pajak properti, perawatan, dan perizinan. Selain itu, pemilik tanah juga harus mempertimbangkan tanggung jawab terkait pemeliharaan dan keamanan properti.
- Risiko Pasar dan Lokasi: Nilai tanah dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar properti dan situasi ekonomi. Perubahan permintaan dan penawaran, perubahan regulasi, atau perubahan kondisi lingkungan di sekitar tanah dapat mempengaruhi nilai investasi tanah secara negatif.
Kesimpulan
Investasi tanah masih menguntungkan dengan pertumbuhan harga yang bisa mencapai 10% per tahun. Keunggulannya adalah keuntungan jangka panjang, keamanan aset, dan potensi pendapatan pasif. Namun, investasi tanah juga memiliki kelemahan seperti likuiditas terbatas, biaya tambahan, dan risiko pasar dan lokasi. Penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam tanah.